Pondok Cabe, 12 Agustus 2018
Seminggu setelah resmi bermukim kembali ke Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia, kami dihadapkan kepada tumpukan barang hasil pindahan dari Kuala Lumpur dan barang yang eksis di rumah.
Sebagian harus disimpan, dan sebagian lagi harus dibuang. Namun tidak sedikit pula yang berstatus: dibuang sayang, tetapi tidak ada tempat untuk menyimpan.
Untuk mengatasinya, Ambu punya ide brilian: Garage Sale!
Tugas ini diserahkan kepada Hakim dan Sabiya.
Agar semangat, mereka dijanjikan akan mendapatkan seluruh uang hasil penjualan, asal saja mereka mau berjualan dan membuat pengumuman kepada warga komplek Puri Madani 2, Pondok Cabe. Caranya membuat dan menyebarkan leaflet.
Di ujung rencana, Hakim dan Sabiya sepakat untuk mengajak Adru, sepupu mereka, sebagai kru. Uang penjualan pun disepakati akan dibagi rata bertiga.
Pada Minggu siang, Garage Sale digelar.
Pembeli pertama datang. Bapak dari kawasan Jakarta Timur ini langsung memborong barang. Beliau hadir tanpa disengaja. Kebetulan saja lewat.
Tidak lama kemudian, datang pembeli-pembeli lain. Ibu-Ibu. Sebagian tas, baju, dan kerudung langsung tandas diborong. Sebagian bahkan balik lagi ke lokasi Garage Sale, karena dinilai masih ada yang kurang.
Hakim, Sabiya dan Adru tampak menikmati Garage Sale. Bagi mereka, pengalaman berjualan dan melayani pembeli ternyata sama menariknya dengan iming-iming mendapatkan uang jajan, hasil Garage Sale.
Kusmajadi's 